Bagi Anda yang terjun di dunia aset keuangan atau pasar saham mungkin sudah mengenal istilah bullish. Namun apa sih sebenarnya penyebab dan dampak bullish dalam pasar saham? Agar tidak bingung, yuk simak artikel dibawah ini.
Pengertian Bullish
Bullish adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan atau pandangan optimis tentang pasar saham, mata uang, komoditas, atau pasar lainnya. Bullish berarti bahwa harga diharapkan akan naik dalam jangka panjang. Seorang investor yang bullish akan cenderung membeli aset ketika harganya rendah dan menjualnya ketika harganya tinggi.
Faktor Penyebab Bullish
Ada beberapa faktor yang dapat menyebabkan pasar menjadi bullish:
- Kondisi ekonomi yang baik: Kondisi ekonomi yang stabil dan tumbuh merupakan faktor penting dalam menyebabkan pasar menjadi bullish. Pertumbuhan ekonomi yang kuat dapat meningkatkan kepercayaan investor dan membuat mereka lebih cenderung untuk membeli saham.
- Tingkat suku bunga yang rendah: Tingkat suku bunga yang rendah dapat membuat investasi dalam saham menjadi lebih menarik dibandingkan dengan investasi dalam bentuk deposito atau obligasi.
- Kebijakan pemerintah yang pro-bisnis: Kebijakan pemerintah yang mendukung perusahaan dan investasi dapat meningkatkan kepercayaan investor dan membuat pasar menjadi bullish.
- Earnings report yang baik: Laporan keuangan yang baik dari perusahaan yang terdaftar di bursa dapat meningkatkan kepercayaan investor dan membuat pasar menjadi bullish.
- Sentimen pasar: Sentimen pasar dapat mempengaruhi pergerakan harga saham. Jika sentimen pasar positif, investor akan cenderung untuk membeli saham dan meningkatkan harga saham, membuat pasar menjadi bullish.
Itu hanyalah beberapa faktor yang dapat menyebabkan pasar menjadi bullish, tetapi ada banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan pasar.
Dampak Bullish
Dampak dari pasar yang bullish dapat dilihat pada beberapa hal:
- Harga saham naik: Pasar yang bullish dapat menyebabkan harga saham meningkat, karena investor cenderung untuk membeli saham ketika harganya rendah dan menjualnya ketika harganya tinggi.
- Peningkatan volume perdagangan: Pasar yang bullish dapat menyebabkan volume perdagangan saham meningkat, karena investor lebih cenderung untuk berdagang saham ketika harga saham naik.
- Peningkatan keuntungan perusahaan: Pasar yang bullish dapat menyebabkan perusahaan yang terdaftar di bursa mengalami peningkatan keuntungan, karena harga saham perusahaan naik.
- Peningkatan nilai portofolio: Pasar yang bullish dapat menyebabkan nilai portofolio investor meningkat, karena harga saham yang dimiliki investor naik.
- Sentimen pasar positif: Pasar yang bullish dapat menyebabkan sentimen pasar menjadi positif, karena investor lebih cenderung untuk membeli saham dan meningkatkan harga saham.
Namun, perlu diingat bahwa pasar yang bullish juga dapat menyebabkan overvaluation atau harga saham yang diatas nilai fundamentalnya, sehingga membuat pasar menjadi tidak stabil dan dapat menyebabkan resiko kerugian yang besar bagi investor.
Pola Grafik Bullish
Ada beberapa pola grafik yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi pasar yang bullish, diantaranya adalah :
1. Pola Bullish Trend Line
Pola ini terdiri dari garis yang ditarik dari titik terendah harga saham yang mengarah ke atas. Pola ini menunjukkan bahwa harga saham sedang naik dan kemungkinan akan terus naik.
2. Pola Bullish Channel
Pola ini terdiri dari garis tren yang ditarik dari titik tertinggi dan terendah harga saham yang mengarah ke atas. Pola ini menunjukkan bahwa harga saham sedang dalam tren kenaikan yang stabil dan kemungkinan akan terus naik.
3. Pola Bullish Cup and Handle
Pola ini terdiri dari bentuk cangkir yang ditarik dari titik terendah harga saham yang kemudian diikuti oleh handle yang ditarik dari titik tertinggi yang lebih rendah dari cangkir. Pola ini menunjukkan bahwa harga saham sedang dalam tren kenaikan yang stabil dan kemungkinan akan terus naik.
4. Pola Bullish Double Bottom
Pola ini terdiri dari dua titik terendah yang mirip atau hampir sama yang diikuti oleh kenaikan harga saham. Pola ini menunjukkan bahwa harga saham sedang dalam tren kenaikan yang stabil dan kemungkinan akan terus naik.
5. Pola Bullish Golden Cross
Pola ini terdiri dari garis moving average 50 hari yang melintasi garis moving average 200 hari dari bawah ke atas. Pola ini menunjukkan bahwa harga saham sedang dalam tren kenaikan yang stabil dan kemungkinan akan terus naik.
Pola-pola grafik ini hanyalah indikator dari pergerakan pasar yang bullish, tetapi perlu diperhatikan juga faktor fundamental dari perusahaan dan kondisi pasar secara keseluruhan untuk mengetahui kepastian pasar yang benar-benar bullish.
Contoh Bullish
Contoh pasar yang bullish dapat dilihat pada pergerakan harga saham dari perusahaan yang mendapatkan laporan keuangan yang baik atau perusahaan yang diakuisisi oleh perusahaan lain. Contoh lainnya dapat dilihat pada pergerakan harga komoditas seperti emas atau minyak mentah ketika kondisi ekonomi global stabil atau pada pergerakan mata uang ketika negara tersebut mengalami pertumbuhan ekonomi yang baik. Namun, perlu diingat bahwa pasar yang bullish dapat berubah menjadi bearish jika terjadi perubahan dalam kondisi ekonomi atau perusahaan.