Temen-temen pasti pernah lihat polisi/tentara ada yang memakai rompi atau pelindung tubuhnya untuk perlindungan, atau temen-temen pernah melihatnya dari film/buku tentang peperangan. Tahukah teman-teman bahwa rompi tersebut bukan sembarang rompi? Rompi tersebut merupakan rompi anti peluru yang berfungsi untuk melindungi pemakainya dari peluru. Hebat banget ya temen-temen? Kira-kira apa material yang mampu membuat rompi tersebut menjadi anti peluru padahal peluru sendiri memiliki kecepatan yang mampu membunuh manusia dalam hitungan detik.
Berdasarkan Perpusteknik, rompi anti peluru memiliki material yang terbuat dari serat aramid. Pada awal tahun 1970-an, seorang berkebangsaan Amerika yang merupakan ahli kimia dan bekerja sebagai peneliti pada perusahaan DuPont menemukan material serat aramid ini. Serat aramid merupakan anggota dari kelompok poliparafrenilen tereftalamida pada perpustakaan Teknik. Serat satu ini masuk ke dalam jenis komposit polimer. Komposit polimer adalah polimer yang sifatnya tahan terhadap korosi dan memiliki ketangguhan yang tinggi, kaku, dan ketahanan abrasi.
Namun, apabila terdapat penguat, material ini juga dapat memiliki kekuatan tarik. Walaupun memiliki kelebihan yang banyak sehingga layak digunakan untuk rompi anti peluru, namun juga memiliki kekurangan yaitu memiliki ketahanan terhadap panas yang rendah serta memiliki koefisien ekspansi panas yang lebih besar dari material lain.
Pada mulanya, material ini berfungsi untuk ban pada kendaraan bermotor agar menggantikan fungsi baja. Agar dapat digunakan untuk material rompi anti peluru, aramid perlu dicampurkan dengan polyester atau resin epoksi.
Alasan serat aramid cocok digunakan untuk rompi anti peluru adalah kelebihan sifat yang dimiliki material ini. Material aramid memiliki ketahanan impak yang sangat tinggi. Selain itu, material ini juga tahan terhadap api dan memiliki kekuatan daya Tarik yang tinggi. Serat aramid juga memiliki massa yang ringan sehingga bisa digunakan pada tubuh polisi/tentara tanpa kesulitan karena beban berat. Serat ini juga memiliki modulus elastisitas tinggi serta elongan yang rendah sebelum titik patah.
Pada serat aramid yang digunakan untuk rompi anti peluru terdapat keterbatasan yaitu sulit untuk dipotong karena seratnya yang sangat rapat sehingga harus menggunakan bantuan mesin. Selain itu, material ini juga memiliki kekuatan tekan rendah serta tidak kedap terhadap cairan. Kevlar dan Nomex merupakan merk dagang serat aramid yang cukup populer di kalangan masyarakat.
Proses ekstrusi adalah proses yang perlu dilalui untuk menghasilkan serat kavlar melalui sebuah pemintal dengan proses pultrusion, cetakan terbuka maupun tertutup. Selain pada rompi anti peluru yang sudah dijabarkan sebelumnya, penerapan serat aramid dalam kehidupan sehari-hari adalah pada alat olahraga, rem otomotif, dsb.